Perahu Kertas, Novel Sederhana dengan Prestasi Tak Seadanya
![Perahu Kertas](https://rantinghijau.files.wordpress.com/2012/10/pk2.jpg?w=188&h=240)
Cerita diawali ketika Kugy yang telah lulus SMA berencana melanjutkan studinya dengan kuliah di Bandung bersama sahabatnya, Noni. Di sinilah ia kenal dengan Keenan yang merupakan sepupu Eko, pacar Noni. Mereka berempat lantas sering hangout bersama, hingga akhirnya tanpa mereka sadari diam-diam Kugy dan Keenan mulai saling jatuh cinta namun mereka tak pernah mengungkapkannya secara langsung, terlebih Kugy telah mempunyai pacar bernama Ojos.
Di sisi lain Noni dan Eko punya rencana untuk mencomblangkan Keenan dengan sepupu Noni bernama Wanda. Usaha mereka tak sia-sia karena akhirnya mereka jadian, tapi tak berlangsung lama setelah Keenan mengetahui kebohongan yang selama ini disimpan Wanda. Tapi semua telah terlambat, Keenan terlanjur membuat keputusan besar dalam hidupnya. Sementara Kugy yang cemburu berat mencoba melupakan Keenan dengan menjadi pengajar sukarela di sebuah sekolah dasar darurat.
Sementara Keenan mengejar mimpinya untuk menjadi seorang pelukis profesional dengan menetap di Bali, Kugy justru fokus pada kuliahnya dan mulai meninggalkan mimpinya untuk menjadi penulis dongeng terkenal. Kugy lantas diterima bekerja di sebuah perusahaan advertisement dan karir Keenan perlahan juga mulai menanjak. Sejak saat itu mereka tak pernah bertemu karena sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Hingga suatu ketika tanpa sengaja mereka bertemu kembali, tapi sepertinya semua sudah terlambat karena Kugy telah bertunangan dan Keenan juga telah mempunyai pengganti Kugy.
Sungguh novel yang menghibur, cerita cinta dengan balutan kisah kehidupan yangcomplicated dan sarat makna. Mengambil setting lokasi di Belanda, Jakarta, Bandung dan Bali, cerita di dalam novel ini berlangsung satu arah yang nyaris tanpa flashback. Pemilihan setiap kata agar mudah dicerna pembaca–apalagi dengan alur yang menarik dan kisahnya yang tidak monoton–menjadikan novel ini masuk dalam jejeran novel best seller di tanah air. Dee sendiri mengakui inilah salah satu tapak langkahnya untuk menjadi penulis lintas usia, lewat genre maupun karakteristik dalam novel ini yang berbeda dengan karya-karya sebelumnya.
Ending novel ini sebenarnya sudah bisa ditebak lewat sinopsis yang ada di sampul belakang buku, tapi dengan cerdik Dee mampu membawa pembacanya ‘terombang-ambing’ hingga mampu melupakan ending tersebut dan menikmati setiap bab cerita yang ia tuliskan. Sebelum akhirnya di angkat ke layar lebar, novel ini telah terlebih dahulu dilansir sebagai novel digital pertama oleh XL dan masih tercatat sebagai novel digital terlaris hingga kini. Salut!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar